BUDIDAYA CENGKEH
Cara budidaya tanaman cenggkeh
dengan bibit unggul akan menghasilkan cengkeh 100 kg per pohon,
tentunya dengan dibarengi dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik.
Bahkan pohon cengkeh dengan bibit yang berkualitas dan perawatan yang
baik selain memberikan hasil yang maksimal juga dapat bertahan hidup
hingga ratusan tahun dan tetap produktif. Seperti cengkeh AFO yang ada
di ternate, misalnya, walaupun usianya lebih dari 350 tahun tapi pohon
yang satu ini masih tetap produktif berbunga.
Untuk mengetahui
cara budidaya tanaman cengkeh ada beberapa langkah yang harus diperhatikan agar pada waktu cara menanam cengkeh, kita dapat mengetahui batasan-batasan yang akan memperngaruhi perkembangan tanaman.
Kondisi Tanah
Cengkeh menghendaki tanah yang berstruktur baik, yakni gembur, tidak
berpadas, berlapisan tanah liat dan tanah berpasir (tanah vulkanis
muda), tanah-tanah tersebut kurang cocok untuk tanaman cengkeh, karena
terlalu mudah kehilangan air.
Untuk pemeliharaaan tanah sebaiknya dilakukan pencangkulan agar tanah
tidak mengeras, pencangkulan dilakukan dua kali dalam setahun. Dan
perlakuan intensif pada tanaman cengkeh ini sebaiknya dilakukan sejak
mulai dari persemaian hingga dewasa.
Iklim
Sifat iklim sangat menentukan keberhasilan dalam budidaya cengkeh ini.
Tanaman cengkeh tidak tahan dengan kekeringan, karena kekeringan pada
pohon cengkeh dapat mengakibatkan kematian (pada pohon muda 1 - 2
tahun), mati ranting (pada pohon dewasa), kurang produktif (pohon yang
sudah tua).
Tanaman cengkeh menghendaki curah hujan antara 2.000 – 3.500 mm, tetapi
yang merata sepanjang tahun. Namun walaupun banyak banyak membutuhkan
aiar, apabila curah hujan yang terlalu tinggi yaitu di atas 4.000 mm dan
mengakibatkan becek yang berlebihan akan mengakibatkan kematian.
Karena hujan yang terus menerus akan mengakibatkan kerusakan pada bunga
muda dan dapat menstimulir pertumbuhan lumut-lumut pada cabang dan
ranting yang bisa mnyebabkan putusnya ranting dan cabang tersebut.
Tanaman cengkeh sangat cocok dengan temperature yang hangat dan tidak
terlalu lembap, karena itu, jarak tanam pada pohon cengkeh ini harus
cukup luas, antara 8 x 8 meter. Supaya sirkulasi udara sekitar pohon
baik. Tanaman cengkeh pun sangat membutuhkan sinar matahari yang cukup,
terutama pada masa pembungaan.
Teknik memproduksi biji untuk pembibitan
Untuk memperoleh pohon cengkeh yang produktif dan berkualitas, maka para
petani harus bisa memproduksi biji yang berkualitas untuk keperluan
pembibitan. Syarat-syarat pohon induk yang layakuntuk diambil bijinya :
- Pohonnya sehat
- Percabangannya mulai dari bawah dan rapat
- Daunnya rimbun dan tidak pernah sakit
- Umurnya 10 tahun ke atas
- Sedapat mungkin yang berbunga terus menerus
Pohon-pohon yang akan diambil bijinya harus dirawat secara khusus dan
diistimewakan, antara lain dengan cara diberi pupuk yang banyak. Dosis
pupuknya harus lebih banyak daripada pohon cengkeh yang tidak dibijikan.
Tanah di sekitar pohon yang akan diambil bijinya harus digemburkan dan
bila perlu ditambah dengan pupuk kandang.
Pohon-pohon cengkeh yang telah terpilih untuk diambil bijinya guna
proses pembenihan atau pembibitan, sebaiknya sebagian bunganya tidak
dipetik dan ditinggalkan 5 – 10% tiap pohon.
Biji-bijinya yang kualitasnya baik biasanya terletak pada bagian pucuk,
karena bijinya lebih besar dan hampir tidak ada yang kosong.
Biji-biji yang dipetik adalah biji yang telah berwarna hitam ungu dan
sebagian ada yang gugur. Biji ini masak kira-kira bulan
Oktober/November. Jadi kira-kira 4 – 5 bulan setelah panen, atau 9 – 10
bulan dari bakal bunga.
Setelah itu, setelah semua biji yang masak terkumpul, baru dikupas
kulitnya. Pengupasan dilakukan secara hati-hati agar tidak luka. Setelah
dikupas baru dicuci dengan air bersih, kemudian disortir untuk
memisahkan biji yang kurang baik seperti diasntaranya; biji yang terlalu
kecil, terdapat bercak hitam, kotilnya tinggal satu, atau satu buah
cengkeh tapi berisi dua biji.
Setelah disortir dan dipilih, biji-biji cengkeh lalu direndam dalam air
bersih. Jika biji-biji cengkeh berkualitas baik, maka tiap kilogram
berisi 800 – 900 bbiji. Terakhir, pohon cengkeh yang diambil bijinya
untuk keperluan pembenihan dan pembibitan biasanya kondisinya menurun,
untuk itu, pemupukan sehabis pemetikan bunga atau biji sangat
diperlukan. Lebih baik lagi jika ditambah dengan pupuk daun seperti
Wuxal dan Bayfolan, sehingga pohon cengkeh yang diambil bijinya cepat
pulih kembali.
Persemaian dan pembibitan
Proses budidaya cengkeh biasanya dimulai dari kerja pembibitan dan
persemaian. Agar bisa memperoleh dan menghasilkan pohon cengkeh yang
produktif dan berkualitas, maka kerja pembibitan dan persemaian harus
dilakukan secara baik, cermat dan teliti.
Dalam memilih tempat persemaian, ada beberapa factor yang diperhatikan :
Tanah harus subur dan mudah diairi (terutama pada musim kemarau)
Tempat persemaian harus terlindung dari angin kencang
Tempat strategis (misalnya mudah mengangkut benih dan dekat dengan areal tanam)
Tahap-tahap kerja yang harus dilakukan dalam persemaian :
- Membuatpatok atau tanda pada tanah yang akan dicangkul. Lebarnya
maksimal175 cm dan panjangnya maksimal 5 meter, atau ditentukan secara
kondisional dengan cara melihat lahan atau medan.
- Di antara bedengan persemaian diberi parit air kira-kira 50 cm.
- Pencangkulan tanah yang akan dibuat bedengan sedalam kira-kira 30 cm.
- Membersihkan rerumputan dan tanaman pengganggu lainnya hingga ke akar-akarnya.
- Pencangkulan diulangi 3 kali untuk menggemburkan tanah, kemudian digulut kira-kira 20 cm di atas permukaan parit.
- Sekeliling tiap gulutan/bedengan persemaian diberi penahan (amping) supaya tanah persemaian tidak larut kena air.
- Tanah dicampur dengan pupuk kandang yang telah masak rata-rata 1 blek tiap 3m² atau kondisional, melihat intensitas kesuburan tanah.
- Memasang peneduh setinggi rata-rata 2 meter dengan atap alang-alang, daun kelapa atau jerami.
- Tiap-tiap gukutan/bedengan disemprot dengan insektisida atau
dicampur bubuk incex untuk membunuh ulat tanah, gangsir, rayap, dan
lain-lain, yang senang memakan bibit cengkeh.
Setelah semuanya siap, biji muulai ditanam. Pilihlah biji kualitas
terbaik atau unggul. Biji bisa disediakan sendiri jika mempunyai induk
tanaman cengkeh yang bagus. Jika tidak punya binih yang bagus,
sebaiknyya mencari di took-toko pertanian atau lembaga-lembbaga
pertanian dan tanaman yang terpercaya.
Jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 1 tahun, maka jarak
tanamnya 20 x 20 cm. jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 2
tahun, maka jarak tanamnya 30 x 30 cm.
Sebaiknya biji dikecambahkan dulu, kurang lebih selama 5 hari sehingga
pertumbuhan akarnya lurus dan baik. Caranya, biji ditempatkan pada
keranjang-keranjang pipih yang diberi tanah secukupnya. Biji cengkeh
ditaruh berjajar rata pada tempat tersebut.
Jika sudah berkecambah, maka biji dibawa ke persemaian, dicabuti
satu-satu dan ditanam persis pada leher akarnya. Dengan cara ini,
batang dan akar cengkeh akan tumbuh lurus sehingga memudahkan penanaman
di areal tanam kelak.
Jika tidak ada hujan hingga 2 – 3 hari berturut-turut, maka benih harus
ceepat disiram dengan alat penyiram yang lubangnya halus, agar biji-biji
tidak terpelanting.
Pada umur tiga bulan, tanah-tanah sekitar bibit-bibit tadi digemburkan
dengan solet (bamboo selebar 2 jari yang ditipiskan). Selain itu,
rerumputan dan tanaman pengganggu harus dicabuti agar tidak merampas
gizi-gizi dalam tanah yang menjadi jatah makanan benih cengkeh.
Penggemburan tanah sekaligus disertai pemberian pupuk urea dengan dosis ±
30 gram per m². penggemburan tanah dan pemupukan dengan cara yang sama
dilakukan tiap satu bulan sekali.
Bibit bisa Dipelihara di persemaian hingga berumur 1 – 2 tahun, dan
penggunaan bibit yang berumur 2 tahun akan lebih baik pada
pertumbuhannya. Pengambilan bibit harus hati-hati jangan sampai akarnya
rusak
Cara pengambilan benih harus hati-hati, usahakan pengaambilan benih
dengan tanahnya supaya akar tidak rusak, kemudian tanah yang didalamnya
akar dapat dibungkus dengan plastic dan gedebog pisang yang telah
dikeringkan, atau dengan pembungkus lain, yang paling penting tanah dan
akar tidak pecah.
Setelah benih dibungkus, taro benih ditempat yang teduh selama 1 – 2
minggu, selama bibit disimpan sebaiknya disemprot dengan K.O.C 1 – 2%
untu menahan pertumbuhan jamur pada daun. Akan lebih baik lagi kalau
disemprot dengan insektisida.
Setelah disimpan 1 – 2 minggu, bibit yang tidak layu bisa ditanam di
areal tanam. Kematian selama pemutaran bibit kira-kira terjadi sebanyak
1% saja. Bibit yang layu biasanya bisa tumbuh segar kembali. Pucuk/pupus
yangkering sebaiknya dipotong untuk mempercepat pertumbuhan
selanjutnya.
Untuk pembahasan Cara budidaya tanaman cengkeh pada bagian Penanaman Cengkeh di Areal Tanam dan Pemeliharaan Tanaman akan dibahas pada postingan berikutnya.