Translated Your Language

Selasa, 17 November 2015

Pembuatan Sarang Semut untuk Pencegahan Hama




Sarang Semut

Hallo, jumpa lagi, pada postingan saat ini akan membahas mengenai pembuatan sarang semut untuk pencegahan hama pada tanaman cengkeh ataupun bisa untuk tanaman lain yang memiliki hama tanpa adanya predator untuk hama tersebut.

Nah, Apakah itu sarang semut?, sarang semut adalah teknik pembuatan predator hama pada tanaman kesayangan anda, ya kita sebut saja "Cengkeh", yaitu untuk mengumpulkan semut pada sarang yang akan kita buat. Sarang semut berfungsi untuk menghilangkan hama yang tidak memiliki predator alami, sehingga semut bisa memangsa maupun mengusir hama tersebut pada tanaman kesayangan anda, sehingga tanaman tersebut dapat sehat kembali seperti sebelumnya.

Apa saja yang dibutuhkan untuk membuat sarang semut?

  1. Siapkan Bambu atau Pipa Paralon (Sesuaikan dengan Dana Saja ya)
  2. Siapkan Alang-alang atau rumput yang kering.
  3. Siapkan umpan untuk semut (Misalnya Gula, Permen, Gula Aren dan yang Manis)
  4. Siapkan pengikat bambu (Bendrat atau Tali)
  5. Potong Bambu sesuai dengan kebutuhan pada tanaman, jangan kelebihan atau menghalangi saat berjalan.
  6. Masukan Alang-alang pada lubang bambu tersebut (buatlah sarang sebaik dan senyaman mungkin saat semut akan tinggal).
  7. Sisipkan di celah batang pohon yang mudah di jangkau (Tidak perlu harus tinggi).

Contoh : Sarang semut

Hama apa saja yang bisa di hilangkan?
  1. Hama Penggerek batang
  2. Kutu daun
  3. Serangga kecil (Kupu_Kupu Putih)
  4. Rayap
Apakah tidak merugikan untuk pohon tersebut?, Merugikan sih "tidak" mengapa?, karena semut dapat membantu untuk proses pembersihan hama. Apakah semutnya harus banyak?, semut tidak harus banyak secukupnya saja untuk membantu. Karena apabila terlalu banyak juga sangat susah dalam proses pemetikan apabila pada pohon buah. Apakah Sarang semut bisa di pindahkan?, sarang semut dapat di pindahkan apabila pohon telah bebas dari hama.

Demikianlah Postingan kali ini. Nah, Silahkan untuk di praktekan pada tanaman anda yang memiliki hama. Semoga bermanfaat ya...

Kamis, 11 April 2013

CV. TOLIS PRIMA TOLITOLI

Sekilas Tentang CV. TOLIS PRIMA TOLITOLI

CV. TOLIS PRIMA adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang usaha jual/beli hasil bumi khususnya CENGKEH dikabupaten Tolitoli dan sekitarnya bahkan sampai kepulau jawa.CV. TOLIS PRIMA yang beralamat di Jl.Usman Binol, No.88, dan Jl.Sona Nopi, Kabupaten Tolitoli - Sulawesi Tengah.

Pemilik (owner) dari Perusahaan ini adalah seorang putra daerah Tolitoli yaitu Bapak ROBBY WIYOGO, Beliau adalah sosok seorang yang peduli akan lingkungan khususnya Kabupaten Tolitoli. Misalnya dengan adanya program bantuan sosial dari perusahaan ini yang bekerjasama dengan PT. HMS(Sampoerna), Tbk. kepada petani cengkeh yang ada dikabupaten Tolitoli yaitu pembagian Pupuk NPK secara gratis di Tahun 2012 dan Benih Cengkeh yang akan dibagikan Tahun 2013 juga secara gratis, dengan tujuan agar seluruh petani cengkeh yang ada dikabupaten Tolitoli dapat meningkatkan Perekonomian Mereka dan meremajakan kembali seluruh tanaman cengkeh yang ada di kabupaten Tolitoli sehingga Julukan dari Kabupaten ini dapat terus hidup yaitu "TOLITOLI - KOTA CENGKEH".

PERAWATAN CENGKEH

BUDIDAYA CENGKEH

Cara budidaya tanaman cenggkeh dengan bibit unggul akan menghasilkan cengkeh 100 kg per pohon, tentunya dengan dibarengi dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik. Bahkan pohon cengkeh dengan bibit yang berkualitas dan perawatan yang baik selain memberikan hasil yang maksimal juga dapat bertahan hidup hingga ratusan tahun dan tetap produktif. Seperti cengkeh AFO yang ada di ternate, misalnya, walaupun usianya lebih dari 350 tahun tapi pohon yang satu ini masih tetap produktif berbunga.

Untuk mengetahui cara budidaya tanaman cengkeh ada beberapa langkah yang harus diperhatikan agar pada waktu cara menanam cengkeh, kita dapat mengetahui batasan-batasan yang akan memperngaruhi perkembangan tanaman.
Kondisi Tanah
Cengkeh menghendaki tanah yang berstruktur baik, yakni gembur, tidak berpadas,  berlapisan tanah liat dan tanah berpasir (tanah vulkanis muda), tanah-tanah tersebut kurang cocok untuk tanaman cengkeh, karena terlalu mudah kehilangan air.

Untuk pemeliharaaan tanah sebaiknya dilakukan pencangkulan agar tanah tidak mengeras, pencangkulan dilakukan dua kali dalam setahun. Dan perlakuan intensif pada tanaman cengkeh ini sebaiknya dilakukan sejak mulai dari persemaian hingga dewasa.

Iklim
Sifat iklim sangat menentukan keberhasilan dalam budidaya cengkeh ini. Tanaman cengkeh tidak tahan dengan kekeringan, karena kekeringan pada pohon cengkeh dapat mengakibatkan kematian (pada pohon muda 1 - 2 tahun), mati ranting (pada pohon dewasa), kurang produktif (pohon yang sudah tua).

Tanaman cengkeh menghendaki curah hujan antara 2.000 – 3.500 mm, tetapi yang merata sepanjang tahun. Namun walaupun banyak banyak membutuhkan aiar, apabila curah hujan yang terlalu tinggi yaitu di atas 4.000 mm dan mengakibatkan becek yang berlebihan akan mengakibatkan kematian.
Karena hujan yang terus menerus akan mengakibatkan kerusakan pada bunga muda dan dapat menstimulir pertumbuhan lumut-lumut pada cabang dan ranting yang bisa mnyebabkan putusnya ranting dan cabang tersebut.

Tanaman cengkeh sangat cocok dengan temperature yang hangat dan tidak terlalu lembap, karena itu, jarak tanam pada pohon cengkeh ini harus cukup luas, antara 8 x 8 meter. Supaya sirkulasi udara sekitar pohon baik. Tanaman cengkeh pun sangat membutuhkan sinar matahari yang cukup, terutama pada masa pembungaan.

Teknik memproduksi biji untuk pembibitan
Untuk memperoleh pohon cengkeh yang produktif dan berkualitas, maka para petani harus bisa memproduksi biji yang berkualitas untuk keperluan pembibitan. Syarat-syarat pohon induk yang layakuntuk diambil bijinya :
  • Pohonnya sehat    
  • Percabangannya mulai dari bawah dan rapat    
  • Daunnya rimbun dan tidak pernah sakit    
  • Umurnya 10 tahun ke atas    
  • Sedapat mungkin yang berbunga terus menerus

Pohon-pohon yang akan diambil bijinya harus dirawat secara khusus dan diistimewakan, antara lain dengan cara diberi pupuk yang banyak. Dosis pupuknya harus lebih banyak daripada pohon cengkeh yang tidak dibijikan. Tanah di sekitar pohon yang akan diambil bijinya harus digemburkan dan bila perlu ditambah dengan pupuk kandang.

Pohon-pohon cengkeh yang telah terpilih untuk diambil bijinya guna proses pembenihan atau pembibitan, sebaiknya sebagian bunganya tidak dipetik dan ditinggalkan 5 – 10% tiap pohon.
Biji-bijinya yang kualitasnya baik biasanya terletak pada bagian pucuk, karena bijinya lebih besar dan hampir tidak ada yang kosong.
Biji-biji yang dipetik adalah biji yang telah berwarna hitam ungu dan sebagian ada yang gugur. Biji ini masak kira-kira bulan Oktober/November. Jadi kira-kira 4 – 5 bulan setelah panen, atau 9 – 10 bulan dari bakal bunga.

Setelah itu, setelah semua biji yang masak terkumpul, baru dikupas kulitnya. Pengupasan dilakukan secara hati-hati agar tidak luka. Setelah dikupas baru dicuci dengan air bersih, kemudian disortir untuk memisahkan biji yang kurang baik seperti diasntaranya; biji yang terlalu kecil, terdapat bercak hitam, kotilnya tinggal satu, atau satu buah cengkeh tapi berisi dua biji.

Setelah disortir dan dipilih, biji-biji cengkeh lalu direndam dalam air bersih. Jika biji-biji cengkeh berkualitas baik, maka tiap kilogram berisi 800 – 900 bbiji. Terakhir, pohon cengkeh yang diambil bijinya untuk keperluan pembenihan dan pembibitan biasanya kondisinya menurun, untuk itu, pemupukan sehabis pemetikan bunga atau biji sangat diperlukan. Lebih baik lagi jika ditambah dengan pupuk daun seperti Wuxal dan Bayfolan, sehingga pohon cengkeh yang diambil bijinya cepat pulih kembali.

Persemaian dan pembibitan
Proses budidaya cengkeh biasanya dimulai dari kerja pembibitan dan persemaian. Agar bisa memperoleh dan menghasilkan pohon cengkeh yang produktif dan berkualitas, maka kerja pembibitan dan persemaian harus dilakukan secara baik, cermat dan teliti.

Dalam memilih tempat persemaian, ada beberapa factor yang diperhatikan :

Tanah harus subur dan mudah diairi (terutama pada musim kemarau)
Tempat  persemaian harus terlindung dari angin kencang
Tempat strategis (misalnya mudah mengangkut benih dan dekat dengan areal tanam)

Tahap-tahap kerja yang harus dilakukan dalam persemaian :

  • Membuatpatok atau tanda pada tanah yang akan dicangkul. Lebarnya maksimal175 cm dan panjangnya maksimal 5 meter, atau ditentukan secara kondisional dengan cara melihat lahan atau medan.
  • Di antara bedengan persemaian diberi parit air kira-kira 50 cm.
  • Pencangkulan tanah yang akan dibuat bedengan sedalam kira-kira 30 cm.
  • Membersihkan rerumputan dan tanaman pengganggu lainnya hingga ke akar-akarnya.
  • Pencangkulan diulangi 3 kali untuk menggemburkan tanah, kemudian digulut kira-kira 20 cm di atas permukaan parit.
  • Sekeliling tiap gulutan/bedengan persemaian diberi penahan (amping) supaya tanah persemaian tidak larut kena air.
  • Tanah dicampur dengan pupuk kandang yang telah masak rata-rata 1 blek tiap 3m² atau kondisional, melihat intensitas kesuburan tanah.
  • Memasang peneduh setinggi rata-rata 2 meter dengan atap alang-alang, daun kelapa atau jerami.
  • Tiap-tiap gukutan/bedengan disemprot dengan insektisida atau dicampur bubuk incex untuk membunuh ulat tanah, gangsir, rayap, dan lain-lain, yang senang memakan bibit cengkeh.

Setelah semuanya siap, biji muulai ditanam. Pilihlah biji kualitas terbaik atau unggul. Biji bisa disediakan sendiri jika mempunyai induk tanaman cengkeh yang bagus. Jika tidak punya binih yang bagus, sebaiknyya mencari di took-toko pertanian atau lembaga-lembbaga pertanian dan tanaman yang terpercaya.

Jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 1 tahun, maka jarak tanamnya 20 x 20 cm. jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 2 tahun, maka jarak tanamnya 30 x 30 cm.
Sebaiknya biji dikecambahkan dulu, kurang lebih selama 5 hari sehingga pertumbuhan akarnya lurus dan baik. Caranya, biji ditempatkan pada keranjang-keranjang pipih yang diberi tanah secukupnya. Biji cengkeh ditaruh berjajar rata pada tempat tersebut.

Jika sudah berkecambah, maka biji dibawa ke persemaian, dicabuti satu-satu  dan ditanam persis pada leher akarnya. Dengan cara ini, batang dan akar cengkeh akan tumbuh lurus sehingga memudahkan penanaman di areal tanam kelak.


Jika tidak ada hujan hingga 2 – 3 hari berturut-turut, maka benih harus ceepat disiram dengan alat penyiram yang lubangnya halus, agar biji-biji tidak terpelanting.
Pada umur tiga bulan, tanah-tanah sekitar bibit-bibit tadi digemburkan dengan solet (bamboo selebar 2 jari yang ditipiskan). Selain itu, rerumputan dan tanaman pengganggu harus dicabuti agar tidak merampas gizi-gizi dalam tanah yang menjadi jatah makanan benih cengkeh.
Penggemburan tanah sekaligus disertai pemberian pupuk urea dengan dosis ± 30 gram per m². penggemburan tanah dan pemupukan dengan cara yang sama dilakukan tiap satu bulan sekali.

Jika benih telah berumur empat bulan maka peneduh mulai dijarangkan, sehingga pada umur satu tahun peneduh buatan sudah bisa dibuka, supaya benih mendapat sinar matahari yang banyak. Karena semakin banyak sinar matahari akan berpengaruh pada percabangan menjadi baik dan sehat.

AREAL CV. TOLIS PRIMA (PENYULAMAN BENIH YANG MATI)
AREAL CV. TOLIS PRIMA (PENYULAMAN BENIH YANG MATI)
AREAL CV. TOLIS PRIMA (PEMBERSIHAN RUMPUT DISEKITAR BENIH)
Bibit bisa Dipelihara di persemaian hingga berumur 1 – 2 tahun, dan penggunaan bibit yang berumur 2 tahun akan lebih baik pada pertumbuhannya. Pengambilan bibit harus hati-hati jangan sampai akarnya rusak

Cara pengambilan benih harus hati-hati, usahakan pengaambilan benih dengan tanahnya supaya akar tidak rusak, kemudian tanah yang didalamnya akar dapat dibungkus dengan plastic dan gedebog pisang yang telah dikeringkan, atau dengan pembungkus lain, yang paling penting tanah dan akar tidak pecah.

Setelah benih dibungkus, taro benih ditempat yang teduh selama 1 – 2 minggu, selama bibit disimpan sebaiknya disemprot dengan K.O.C 1 – 2% untu menahan pertumbuhan jamur pada daun. Akan lebih baik lagi kalau disemprot dengan insektisida.

Setelah disimpan 1 – 2 minggu, bibit yang tidak layu bisa ditanam di areal tanam. Kematian selama pemutaran bibit kira-kira terjadi sebanyak 1% saja. Bibit yang layu biasanya bisa tumbuh segar kembali. Pucuk/pupus yangkering sebaiknya dipotong untuk mempercepat pertumbuhan  selanjutnya.

Untuk pembahasan Cara budidaya tanaman cengkeh pada bagian Penanaman Cengkeh di Areal Tanam dan Pemeliharaan Tanaman akan dibahas pada postingan berikutnya.

Profile Kabupaten Tolitoli

KABUPATEN TOLITOLI
KABUPATEN TOLITOLI
PROFILE KABUPATEN TOLITOLI

Kabupaten tolitoli adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah, Indonesia.  Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Tolitoli. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.079.6 Km2 dan berpenduduk sebesar 210.000 Jiwa (2008).

Kabupaten Tolitoli sebelumnya bernama Kabupaten Buol Tolitoli, Namun pada tahun 2000 berdasarkan Undang-undang No.51 Tahun 1999 kemudian Kabupaten Tolitoli dimekarkan menjadi yaitu Kabupaten Tolitoli sebagai Kabupaten Induk dan Kabupaten Buol sebagai kabupaten hasil pemekaran.

SEKILAS TENTANG KABUPATEN TOLITOLI

Nama Daerah : Kabupaten Tolitoli
Ibu Kota         : Tolitoli
Provinsi          : Sulawesi Tengah

Luas Wilayah       : 4.079.76 Km2
Jumlah Penduduk : 210.000 Jiwa ( Data Kependudukan Kantor Catan Sipil 2008)

WILAYAH TOLITOLI DAN PENDUDUK

Wilayah Tolitoli meliputi Kecamatan:

Dampal Selatan  : 18,005 Jiwa
Dampal Utara     : 13,553 Jiwa
Dondo                 : 22, 406 Jiwa
Basidondo           : 10,117 Jiwa
Ogodeide            : 11,275 Jiwa
Lampasio            : 16,919 Jiwa
Baolan                : 56,469 Jiwa
Galang                : 26,243 Jiwa
Tolitoli Utara      : 15,882 Jiwa
Dako Pemean     : 7,135 Jiwa

Luas Areal sekitar : 4,079,77 Km2
Jumlah Penduduk  : 210.000 Jiwa
   Pria: 102,165 Jiwa
   Wanita: 95,889 Jiwa
Terdiri dari 73 Desa, 5 Kelurahan dan 10 Kecamatan.

Batas Wilayah
- Utara: Buol dan Laut Sulawesi
- Selatan: Kabupaten Donggala
- Barat: Selat Makassar
- Timur: Kabupaten Buol 



SEJARAH KABUPATEN TOLITOLI

Nama Tolitoli berasal dari kata Totolu, yang berarti Tiga. Bangsa Tolitoli berasal dari 3 manusia kahyangan yang menjelma ke bumi melalui Olisan Bulan (Bambu Emas), Bumbung Lanjat (Puncak Pohon Langsat), dan Ue Saka (Sejenis Rotan), jelmaan Olisan Bulan dikenal sebagai Tau Dei Baolan atau Tamadika Baolan, yang menjelma melalu Ue Saka yang dikenal sebagai Tau Dei Galang atau Tamadika Dei Galang. Sedangkan seorang putri yang menjelma sebagai Bumbung Lanjat dikenal sebagai Boki Bulan.

Kemudian nama Totolu berubah menjadi tontoli sebagaiman tertulis dalam Lange-Contrack 5 Juli 1858 yang ditandatangi pihak Belanda anatara Dirk Francois dengan Raja Bantilan Syaifuddin. Tahun 1918 berubah menjadi Tolitoli seperti terlihat dalam penulisan Korte Verklaring yang ditandatangani Raja Haji Mohammad Ali dengan pemerintah Belanda yang berpusat di Nalu,

Bahasa yang dipakai sehari-hari adalah Bahasa Geiga. Bahasa ini menurut Ahli Bahasa AC Kruyt dan DR Adriani termasuk dalam kelompok Bahasa Tomini, yang daerah sebarnya antara Desa Towera didaerah Kabupaten Donggala sampai dengan Desa Molosipat diperbatasan Gorontalo.


LOGO DAERAH
  1. BENTUK PRISAI JANTUNG: Kepahlawanan dan Patriotisme Persatuan
  2. BINTANG: Ketuhanan yang Maha Esa
  3. POHON KELAPA: Pohon Serbaguna yang menjadi perekonomian masyarakat sejak dulu dan sekarang.
  4. 5 BIJI POHON KELAPA DAN 5 PELEPAH: Mewujudkan dan mengamalkan Pancasila sebagai Falsafah Negara.
  5. LINGKARAN PUTIH: Menggambarkan kasih sayang dan persaudaran yang tulus antara penduduk yang berdomisili didaerah ini.
  6. PADI DAN KAPAS: Sandang dan Pangan atau lambang kesejahteraan dan kemakmuran.
  7. DUA BUAH CENGKEH:Gambaran doa dan pengharapan yang artinya hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya sekaligus cengkeh adalah salah satu komoditi andalan yang banyak diusahankan masyarakat Kabupaten Tolitoli.
  8. RUMAH ADAT TOLITOLI DAN PINTU ADAT BAMBU KUNING: Rumah adat Tolitoli dan Pintu adat bambu kuning.
  9. DUA EKOR LUMBA-LUMBA: Sifat masyarakat Tolitoli yang ramah dan bergotong royong.
  10. TIGA RIAK AIR: Menggambarkan masa lalu, masa kini dan masa akan datang.
  • Masa lalu adalah kisah lagenda tiga anak manusia atau totolu yang merupakan cikal bakal lahirnya manusia pertama tolitoli dan berdirinya daerah ini.
  • Masa kini adalah kehidupan dalam reformasi, transparansi dan demokrasi.
  • Masa datang adalah regenerasi dalam kehidupan dan penerus serta penentu kemajuan daerah ini berakal dari masa lalu.
  • GARIS LINTANG: Ikatan batin dengan daerah-daerah lain di Sulawesi Tengah


LETAK GEOGRAFI

Tolitoli dengan letak geografis yang sangat strategis yaitu berada diselat Makassar, salah satu dari tujuan selat strategi didunia, hubungan langsung dengan dunia internasional mendorong pemerintah untuk terus mengembangkan potensi daya terik investasi didaerah Tolitoli.

Seperti tertera di rencana strategis pengembangan daerah, ditahun 2010 mendatang Tolitoli dapat berdiri sebagai kabupaten mandiri dan sejahtera bertumpu pada pertanian, perkebunan, industri, perikanan dan perdagangan.


IKLIM DAN TOPOGRAPI

Tolitoli memiliki ketinggian yang didominasi perbukitan dengan tinggi 0-2.500 meter dpl (diatas permukaan laut). Sebagai bagian dari wilayah tropis memiliki suhu udara rata-rata 22,4-3,7 0C dengan kelembaban udara pada kisaran 82-86%. Curah hujan pertahun 1.760,6 mm dengan rata-rata 142 hari/tahun. Kecepatan angin berada pada kisaran 10-15 knot.


OBJEK PARIWISATA
  1. Pantai Lalos, Batu Bangga, Kecamatan Galang
  2. Pantai Tende dan Pantai Sabang Desa Tende Kecamatan Galang.
  3. Pantai Taragusung-Pulau Dolangan Desa Santigi Kecamatan Tolitoli Utara.
  4. Pantai Dermaga Batu di Tolitoli Utara.
  5. Konservasi Burung Maleo, di Pantai tj. Matop, Pantai Pinjan, Desa Salumpaga Kecamatan Tolitoli Utara.
  6. Pulau Telur, Pulau Lingayan : Pemandangan Bawah Air. Kecamatan Dampal Utara.
  7. Air Terjun Kolasi Desa Bambapun Kecamatan Dampal Utara.
  8. Air Terjun Sigelan Desa Oyom Kecamatan Lampasio.
  9. Rumah Adat Balai Masigi, Desa Tambun Kecamatan Baolan.
  10. Makam Raja Tolitoli di Pulau Lutungan Kecamatan Baolan. 

BUDIDAYA

Luas lahan cengkeh di Tolitoli 24.794 Ha, yang terdiri dari 23.299 Ha, tanaman muda menghasilkan, dan 1.495 Ha, tanaman tua / rusak, tetapi masih menghasilkan, sedangkan tanaman cengkeh muda yang belum mulai menghasilkan 102 Ha. Data kebutuhan cengkeh nasional pada tahun 1999 menunjukkan bahwa karena besarnya kebutuhan cengkeh untuk pabrik rokok, infor cengkeh tahinitu mencapai 20.690 ton. Meningkat cengkeh tolitoli tergolong berkwalitas bagus, maka pengembangan perkebunan cengkeh merupakan kebijakan yang akan menguntungkan masyarakat petani cengkeh dan Pemda Tolitoli. Kebijakan tersebut diatas mengacu pada Kebijakan nasional dalam Pengembangan Cengkeh yang diarahkan pada :
  1. Stabilitas harga cengkeh.
  2. Dukungan penyediaan dana untuk peningkatan produksi dan mutu hasil.
  3. Peningkatan nilai tambah komoditas cengkeh.
Berdasarkan kebijakan nasional tersebut Dinas Perkebunan Tolitoli telah menindak lanjuti dengan perencanaan pengembangan cengkeh yang dititik beratkan pada 3 kegiatan, yaitu pengadaan bibit, budidaya, serta panen dan pasca panen. Pengadaan bibit meliputi penambahan areal lahan pembibitan, penyediaan bibit unggul, penyediaan modal petani, dan penyediaan pupuk serta obat-obatan.Budidaya meliputi peremajaan dan perluasan lahan perkebunan cengkeh, peningkatan mutu tanaman, pengendalian hama dan penyakit, serta penyediaan permodalan petani. Panen dan pasca panen meliputi peningkatan mutu cengkeh, perluasan pasar, dan diversifikasi produk yang erat kaitannya dengan agro industri.

Berdasarkan kebijakan nasional tersebut Dinas Perkebunan Tolitoli telah menindak lanjuti dengan perencanaan pengembangan cengkeh yang dititik beratkan pada 3 kegiatan, yaitu pengadaan bibit, budidaya, serta panen dan pasca panen.
  1. Pengadaan bibit meliputi penambahan areal lahan pembibitan, penyediaan bibit unggul, penyediaan modal petani, dan penyediaan pupuk serta obat-obatan.
  2. Budidaya meliputi peremajaan dan perluasan lahan perkebunan cengkeh, peningkatan mutu tanaman, pengendalian hama dan penyakit, serta penyediaan permodalan petani.
  3. Panen dan pasca panen meliputi peningkatan mutu cengkeh, perluasan pasar, dan diversifikasi produk yang erat kaitannya dengan agro industri.
Ketiga kegiatan diatas membutuhkan modal yang tidak sedikit. Selama ini petani cengkeh di Tolitoli menggunakan permodalan sendiri yang relatif terbatas, sehingga dalam pengelolaan teknis budidaya yang dilakukan belum optimal. Menyadari bahwa dana pembangunan daerah yang bersumber dari PAD terbatas, maka Pemerintah Daerah Tolitoli mengundang investor untuk menanamkan modalnya disektor budidaya cengkeh.




DATA UMUM

Luas Kabupaten                     : 4.079.77 Km2 atau 409.977
Luas Wilayah Laut Teritorial : 241.92 mil 300.856,22 Ha
Panjang Garis Pantai              : 453.98 Km300.856,22 Ha
Letak Geografis                      : 000 35 LU; 010 20? LU

Jumlah Kecamatan Pesisir : 9 Kecamatan

Jumlah Desa : 78 Desa

Jumlah Desa Pesisir                     : 53 Desa
Jumlah Pulau-pulau Kecil            : 43 Pulau
Jumlah Pulau Berpenghuni          : 13 Pulau
Jumlah Pulau tidak Berpenghuni : 30 Pulau
Jumlah Pulau terluar ( berbatasan ) Dengan Negara tetangga Malaysia : 3 Pulau

Potensi Perikanan Budidaya
Potensi lahan budidaya payau yang terolah: 902.2 Ha
Potensi lahan budidaya air tawar yang terolah: 119 Ha
Potensi lahan budidaya laut: +5.750 Ha
Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) Budidaya: 324 RTP

Jumlah Produksi Perikanan Budidaya :
Produksi tambak 49,4 Ton (Januari s/d Juni 2007)
Jumlah Produksi Kolam 12,49 Ton (Januari s/d Juni 2007)
  1. Rumput Laut.
  2. KJA (Ikan Karapu)
  3. Taripang
  4. Bandeng
  5. Udang
  6. Mutiara
  7. Lobster
  8. Abalon / Mata Tujuh
Potensi Perikanan Tangkap          : 15.116,93 Ton
Jumlah RTP Potensi Lestari Ikan : 40.000 Ton
Jumlah kapal Motor                     : 334 Unit
Jumlah Perahu Tempel                 : 635 Unit
Perahu Tanpa Motor                     : 3.079

Jenis alat tangkap
  1. Pukat Pantai : 587 unit
  2. Payang : 37 unit
  3. Pole and Line : 125 unit
  4. Jaring insang hanyut : 206 unit
  5. Pancing Tonda : 344 unit
  6. Pancing lainnya : 921 unit
  7. Sero : 69 unit
  8. Bagan Perahu : 38 unit
  9. Bubu : 132 unit
Sarana dan Prasarana
  1. Belai benih ikan (BBI) : 1 unit (desa Lakatang Kec. Galang)
  2. Belai Benih Udanag (BBU) : 1 unit (desa Sabang Kec. Galang)
  3. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) : 2 unit 
  4. Kedai Pesisir : 1 unit
  5. Pabrik Es Kapsitas 3 ton/hari : 1 unit
  6. Outlet (Toko Ikan) : 3 unit

PERKEBUNAN

Komoditi tanaman perkebunan merupakantanaman perdagangan yang cukup strategis di Kabupaten Tolitoli. Karena tidak sengaja merupakan sumber penghasilan devisa di sektor pertanian, tetapi lebih penting lagi adalah rangkaian kegiatan produksinya termasuk pengusahaan dan pemasarannya menciptakan lapangan kerja sehingga dapat menyerap tenaga kerja yang ada. Tanaman kelapa padaumumnya merata di daerah kabupaten tolitoli.

Sejak harga cengkeh membaik kembali dipasaran, maka dalam kurun waktu dua tahun produksi cengkeh pun mengalami fluktuasi yang cukup berarti.

Dengan adanya kebijakan pemerintah untuk menghapuskan organisasi BPPC, maka pada tahun 1999 produksi cengkeh pada tahun 2011 mencapai 4.117 ton, sementara itu luas areal tanaman cengkeh mencapai 25.715 ha yang terdiri dari yang menghasilkan sebesar 18.211 ha, yang sudah tua 5.247 ha dan yang tanaman muda sebesar 2.257 ha.